Cara Cek Nama Brand di HAKI

Cara Cek Nama Brand di HAKI – Mengecek nama brand di HAKI menjadi langkah awal yang sangat penting sebelum mendaftarkan merek resmi. Hal ini memastikan bahwa nama yang ingin digunakan tidak bentrok dengan merek lain yang sudah terdaftar, sehingga menghindari risiko penolakan permohonan. Proses pengecekan bisa dilakukan secara online melalui sistem resmi DJKI atau menggunakan jasa profesional untuk hasil yang lebih akurat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengecek nama brand:
1. Pastikan ejaan nama brand sudah final dan konsisten
2. Catat kelas barang/jasa yang ingin didaftarkan
3. Perhatikan kemiripan nama dengan merek terdaftar sebelumnya
4. Gunakan portal resmi DJKI agar data valid
5. Simpan bukti pencarian sebagai referensi

Dengan mengetahui status nama brand sejak awal, pelaku usaha bisa lebih yakin bahwa merek yang diajukan memiliki peluang diterima lebih tinggi, serta meminimalkan konflik hukum di masa depan.

Mengapa Perlu Mengecek Nama Brand di HAKI

Pengecekan nama brand di HAKI adalah langkah preventif yang sangat penting sebelum melakukan pendaftaran resmi. Nama brand yang sudah digunakan pihak lain atau terlalu mirip dapat menyebabkan penolakan oleh DJKI dan berpotensi menimbulkan sengketa hukum.

Beberapa alasan pentingnya pengecekan:
• Menghindari konflik hukum dan sengketa merek
• Menjamin keunikan dan eksklusivitas brand
• Memperkuat posisi brand di pasar
• Memudahkan proses pendaftaran merek HAKI
• Memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha

Dengan melakukan pengecekan nama brand, pelaku usaha memiliki informasi yang akurat mengenai status nama yang diinginkan, sehingga langkah berikutnya dalam pendaftaran bisa lebih efektif dan efisien.

Persiapan Data Sebelum Cek Nama Brand

Sebelum melakukan pengecekan nama brand di DJKI, penting untuk menyiapkan semua data dan dokumen pendukung. Persiapan ini mempermudah proses pencarian dan meminimalkan kesalahan dalam interpretasi hasil.

Beberapa data yang perlu dipersiapkan:
1. Nama brand lengkap dan ejaan final
2. Kelas barang atau jasa yang akan didaftarkan
3. Kategori produk secara spesifik
4. Informasi pemilik atau badan usaha
5. Catatan tentang kemiripan nama dengan merek lain

Dengan semua data siap, proses pengecekan nama brand menjadi lebih cepat dan akurat. Pelaku usaha bisa langsung mengetahui apakah brand tersebut aman untuk didaftarkan atau perlu dilakukan modifikasi.

Website Resmi DJKI untuk Pengecekan

Portal resmi DJKI, yaitu pdki-indonesia.dgip.go.id, menjadi sumber utama untuk mengecek nama brand yang ingin didaftarkan. Situs ini menyediakan informasi valid dan terupdate mengenai semua merek yang telah terdaftar di Indonesia.

Beberapa hal penting saat menggunakan portal DJKI:
1. Login dengan akun resmi atau gunakan akses publik
2. Masukkan nama brand yang ingin dicek pada kolom pencarian
3. Pilih kelas barang/jasa sesuai rencana pendaftaran
4. Periksa hasil pencarian dan catat kemiripan dengan merek lain
5. Simpan hasil pencarian sebagai referensi resmi

Menggunakan portal resmi DJKI memastikan informasi yang diperoleh sah dan dapat dijadikan dasar untuk langkah pendaftaran selanjutnya. Pelaku usaha juga bisa mengurangi risiko penolakan akibat nama brand yang sudah digunakan pihak lain.

Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek
Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek

Langkah-langkah Cek Nama Brand di DJKI

Mengecek nama brand di DJKI memerlukan prosedur yang tepat agar hasil pencarian akurat dan bisa dijadikan dasar pendaftaran. Proses ini bisa dilakukan secara online melalui portal resmi DJKI, yaitu pdki-indonesia.dgip.go.id, sehingga pelaku usaha dapat memeriksa status nama brand dengan cepat dan efisien.

Langkah-langkah pengecekan nama brand:
1. Login atau akses portal DJKI: Gunakan akun resmi atau akses publik untuk memulai pengecekan.
2. Masukkan nama brand: Ketik nama brand yang ingin dicek di kolom pencarian sesuai ejaan final.
3. Pilih kelas barang/jasa: Sesuaikan dengan kategori produk agar hasil pencarian relevan.
4. Periksa hasil pencarian: Lihat apakah ada merek yang sama atau mirip dengan brand yang diajukan.
5. Simpan hasil: Simpan screenshot atau catatan hasil pencarian sebagai referensi untuk pendaftaran.

Dengan mengikuti langkah ini, pelaku usaha dapat mengidentifikasi potensi konflik sejak awal. Selain itu, pencarian online ini juga membantu menentukan apakah nama brand aman untuk digunakan atau perlu disesuaikan sebelum mengajukan permohonan resmi ke DJKI.

Tips Membaca Hasil Pengecekan Nama Brand

Setelah melakukan pengecekan, membaca hasil pencarian dengan tepat sangat penting agar keputusan pendaftaran merek HAKI bisa akurat. Hasil ini menunjukkan apakah nama brand yang diajukan sudah terpakai, mirip dengan merek lain, atau sepenuhnya unik.

Beberapa tips membaca hasil pencarian:
• Periksa kesamaan huruf dan ejaan: Pastikan nama brand tidak terlalu mirip dengan merek lain.
• Perhatikan kelas barang/jasa: Nama yang sama bisa diterima jika berada di kelas berbeda, tetapi tetap perlu evaluasi risiko.
• Identifikasi merek terkenal: Hindari kemiripan dengan merek populer yang bisa menimbulkan penolakan.
• Catat merek serupa: Buat daftar merek yang memiliki kemiripan untuk pertimbangan modifikasi.
• Analisis potensi konflik: Tentukan apakah perlu mengubah nama atau melanjutkan proses pendaftaran.

Memahami hasil pencarian ini membantu pelaku usaha mengurangi risiko penolakan oleh DJKI dan mempersiapkan langkah selanjutnya dalam pendaftaran. Jika ragu, menggunakan jasa profesional seperti PERMATAMAS bisa mempercepat proses dan memastikan nama brand aman sebelum diajukan.

Alternatif Cek Nama Brand melalui Jasa Profesional

Selain pengecekan mandiri melalui portal DJKI, menggunakan jasa profesional seperti PERMATAMAS bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha yang ingin memastikan nama brand aman dan proses pendaftaran lebih cepat. Jasa profesional memiliki pengalaman dalam menilai kemiripan nama, memahami kelas barang/jasa, serta meminimalkan risiko penolakan.

Beberapa keuntungan menggunakan jasa profesional:
1. Analisis kemiripan merek lebih akurat – Mereka bisa mengevaluasi risiko kesamaan dengan merek terdaftar.
2. Efisiensi waktu – Proses pengecekan lebih cepat dibandingkan dilakukan sendiri.
3. Panduan kelas barang/jasa yang tepat – Memastikan brand didaftarkan sesuai kategori yang benar.
4. Konsultasi strategi branding – Memberikan saran agar merek lebih kuat dan unik.
5. Persiapan dokumen profesional – Membantu menyiapkan data dan dokumen yang dibutuhkan DJKI.

Dengan bantuan profesional, pelaku usaha tidak hanya memeriksa nama brand, tetapi juga memperoleh panduan lengkap agar proses pendaftaran HAKI berjalan lancar. Ini sangat penting untuk menghindari kesalahan atau penolakan yang bisa menghambat pengembangan brand di pasar.

Langkah Selanjutnya Setelah Nama Brand Aman

Setelah nama brand terbukti aman dan belum terdaftar, langkah berikutnya adalah mempersiapkan pendaftaran merek HAKI secara resmi. Proses ini mencakup pengumpulan dokumen, pengisian formulir pendaftaran, dan pengajuan ke DJKI.

Tahapan penting yang perlu diperhatikan:
1. Siapkan dokumen perusahaan – Akta perusahaan, NPWP, izin usaha, dan dokumen pendukung lainnya.
2. Siapkan dokumen merek – Logo, nama brand, deskripsi produk, dan kelas barang/jasa.
3. Konsultasikan strategi pendaftaran – Pastikan brand didaftarkan dengan benar agar diterima DJKI.
4. Ajukan permohonan resmi – Pengajuan bisa dilakukan online melalui portal DJKI atau melalui jasa profesional.
5. Pantau status permohonan – Selalu cek perkembangan pendaftaran hingga diterbitkan sertifikat resmi.
6. Terima sertifikat merek HAKI – Bukti resmi yang melindungi hak kekayaan intelektual brand Anda.

Untuk memastikan proses lebih aman, cepat, dan sesuai prosedur, disarankan menggunakan jasa pengurusan brand HAKI di PERMATAMAS. Dengan pengalaman bertahun-tahun, PERMATAMAS membantu mulai dari pengecekan nama brand, persiapan dokumen, hingga penerbitan sertifikat resmi, sehingga pelaku usaha bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa khawatir kendala hukum merek.

KONSULTASI GRATIS

PERMATAMAS
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

FAQ

1. Apa itu HAKI?
HAKI adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual yang melindungi merek, logo, dan identitas produk atau jasa secara legal.

2. Mengapa perlu cek nama brand sebelum daftar HAKI?
Agar menghindari konflik hukum, penolakan pendaftaran, dan kemiripan dengan merek terdaftar lain.

3. Di mana bisa cek nama brand HAKI?
Melalui portal resmi DJKI: pdki-indonesia.dgip.go.id.

4. Apa saja data yang perlu disiapkan sebelum cek nama brand?
Nama brand final, kelas barang/jasa, kategori produk, dan informasi pemilik atau perusahaan.

5. Bagaimana cara membaca hasil pengecekan nama brand?
Periksa kemiripan huruf, ejaan, kelas barang/jasa, merek terkenal, dan catat merek serupa untuk evaluasi risiko.

6. Apakah bisa cek nama brand sendiri tanpa jasa profesional?
Bisa, tetapi menggunakan jasa profesional seperti PERMATAMAS lebih cepat, akurat, dan mengurangi risiko penolakan.

7. Apa keuntungan menggunakan jasa profesional untuk cek nama brand?
1. Analisis kemiripan merek lebih tepat
2. Efisiensi waktu
3. Panduan pendaftaran sesuai kelas barang/jasa
4. Konsultasi strategi branding
5. Persiapan dokumen lengkap

8. Apa langkah setelah nama brand terbukti aman?
Persiapkan dokumen perusahaan dan merek, ajukan permohonan resmi ke DJKI, pantau status, dan terima sertifikat HAKI.

9. Berapa lama proses pendaftaran HAKI setelah nama brand aman?
Estimasi penerbitan bukti pendaftaran bisa 1 hari, sedangkan sertifikat resmi HAKI biasanya diterbitkan dalam 1 tahun.

10. Dapatkah saya mengurus pendaftaran brand HAKI melalui PERMATAMAS?
Ya, PERMATAMAS menyediakan layanan lengkap mulai dari pengecekan nama, persiapan dokumen, hingga penerbitan sertifikat resmi HAKI.

10 Penyebab Merek HAKI Ditolak

10 Penyebab Merek HAKI Ditolak – Pendaftaran merek HAKI merupakan langkah penting untuk melindungi identitas produk atau jasa dari peniruan pihak lain. Namun, tidak semua permohonan berhasil disetujui. Ada beberapa alasan mengapa merek HAKI bisa ditolak oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Memahami penyebab penolakan ini penting bagi pelaku usaha agar bisa mengajukan permohonan dengan peluang diterima lebih tinggi.

Beberapa penyebab umum penolakan merek HAKI meliputi:
• Merek terlalu umum atau deskriptif
• Sama atau mirip dengan merek terdaftar lain
• Bertentangan dengan norma, moralitas, atau hukum
• Menyesatkan konsumen
• Meniru simbol negara atau orang terkenal

Selain itu, merek yang diajukan harus unik dan dapat membedakan produk/jasa dari pesaing. Pelaku usaha disarankan untuk melakukan pengecekan di database DJKI sebelum mendaftar agar mengurangi risiko penolakan. Dengan memahami 10 alasan utama penolakan, proses pendaftaran merek HAKI bisa lebih terarah dan efisien.

1. Tidak Memiliki Daya Pembeda

Salah satu alasan paling umum merek HAKI ditolak adalah karena tidak memiliki daya pembeda. Merek yang terlalu umum atau hanya deskriptif dianggap tidak mampu menjadi identitas unik bagi produk atau jasa. Pemeriksaan ini penting agar konsumen dapat mengenali merek tertentu tanpa kebingungan dengan produk lain.

Beberapa contoh merek yang bisa ditolak karena kurang daya pembeda:
• Merek hanya menyebut jenis produk (misal: “Susu” untuk susu)
• Merek yang berupa nama generik atau istilah umum
• Simbol atau logo yang terlalu sederhana dan umum
• Kata-kata yang sudah sering digunakan dalam industri terkait
• Nama produk yang sama persis dengan istilah sehari-hari

Pelaku usaha harus menciptakan merek HAKI yang unik dan berbeda dari yang sudah ada. Merek dengan karakteristik yang jelas dan mudah diingat akan lebih mudah diterima oleh DJKI.

2. Sama atau Mirip dengan Merek Terdaftar Lain

Penolakan merek HAKI juga sering terjadi karena kemiripan dengan merek yang sudah terdaftar sebelumnya. Kemiripan ini bisa berupa keseluruhan atau pokok dari merek lain, terutama jika terkait dengan barang atau jasa sejenis. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mencegah konflik hukum dan kebingungan konsumen.

Beberapa indikator kemiripan yang bisa menyebabkan penolakan:
• Nama merek HAKI mirip dengan merek lain dalam satu kelas barang/jasa
• Logo atau desain visual yang menyerupai merek terdaftar
• Penggunaan kata atau simbol yang sudah dikenal luas
• Bentuk huruf, warna, atau kombinasi yang sangat mirip
• Penggunaan istilah internasional yang sudah didaftarkan pihak lain

Pemeriksaan awal sebelum mendaftar sangat dianjurkan agar pemohon dapat mengidentifikasi potensi konflik. Dengan strategi kreatif, pemohon bisa menyesuaikan merek HAKI agar tetap unik dan layak didaftarkan.

3. Bertentangan dengan Norma atau Hukum

Merek HAKI bisa ditolak jika dianggap bertentangan dengan norma, hukum, moralitas, atau ketertiban umum. Pemeriksaan ini mencakup aspek ideologi, agama, kesusilaan, dan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Merek yang vulgar, menghina, atau menyinggung pihak tertentu akan secara otomatis ditolak.

Beberapa contoh alasan penolakan terkait norma/hukum:
1. Mengandung kata atau simbol yang menyinggung agama atau budaya
2. Melanggar moralitas dan kesusilaan umum
3. Bertentangan dengan ideologi negara atau aturan pemerintah
4. Mengandung unsur kekerasan atau diskriminasi
5. Merek yang merugikan ketertiban umum atau keamanan

Pemohon harus memastikan merek HAKI yang diajukan sesuai dengan etika, norma hukum, dan nilai sosial agar bisa diterima DJKI. Memahami regulasi ini membantu pelaku usaha mencegah penolakan yang tidak perlu dan mempercepat proses pendaftaran.

4. Menyesatkan Konsumen

Salah satu alasan merek HAKI ditolak adalah karena berpotensi menyesatkan konsumen. Merek yang memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat produk/jasa dianggap merugikan konsumen dan bertentangan dengan prinsip perdagangan yang adil.

Pemeriksaan ini memastikan bahwa setiap merek yang didaftarkan dapat dipercaya dan tidak menimbulkan kebingungan.

Beberapa indikasi merek menyesatkan konsumen:
1. Klaim manfaat produk yang tidak terbukti secara ilmiah
2. Informasi kualitas yang tidak sesuai dengan kenyataan
3. Menyebutkan bahan atau kandungan yang tidak ada pada produk
4. Menggunakan kata “100% aman” atau “100% asli” tanpa dasar
5. Memberi kesan palsu bahwa produk memiliki sertifikasi tertentu

Pemohon harus memastikan merek HAKI yang diajukan menyampaikan informasi akurat, jujur, dan tidak menipu. Dengan pendekatan yang transparan, risiko penolakan dapat dikurangi dan merek lebih dipercaya oleh konsumen.

Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek
Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek

5. Menyerupai Simbol Negara atau Lembaga Resmi

Penggunaan lambang negara, bendera, atau simbol lembaga resmi tanpa izin merupakan alasan kuat merek HAKI ditolak. DJKI memeriksa setiap permohonan untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap simbol resmi yang dilindungi undang-undang. Hal ini penting untuk menjaga kehormatan simbol negara dan kredibilitas lembaga.

Beberapa contoh penggunaan simbol yang bisa menyebabkan penolakan:
• Meniru lambang negara atau bendera nasional
• Menggunakan simbol resmi kementerian atau lembaga pemerintah
• Mengadopsi logo partai politik atau organisasi resmi
• Memanfaatkan emblem militer atau kepolisian
• Meniru tanda resmi lembaga pendidikan atau asosiasi profesi

Memahami regulasi ini membantu pelaku usaha menyesuaikan desain merek HAKI, sehingga tidak melanggar hukum dan meningkatkan peluang diterima DJKI.

6. Menyerupai Nama atau Foto Orang Terkenal

Merek HAKI yang menggunakan nama, foto, atau identitas orang terkenal tanpa izin juga rentan ditolak. Hal ini karena melanggar hak pribadi dan hak kekayaan intelektual pihak lain. Pemeriksaan DJKI memastikan hak individu terlindungi dari penyalahgunaan merek.

Contoh penggunaan yang bisa menyebabkan penolakan:
• Nama selebriti atau tokoh publik tanpa izin
• Foto atau siluet orang terkenal pada logo atau kemasan
• Nama badan hukum milik orang lain tanpa persetujuan
• Penggunaan identitas influencer untuk promosi produk
• Nama tokoh sejarah yang masih dilindungi hak cipta

Pemohon sebaiknya menciptakan merek HAKI yang orisinal dan bebas dari unsur pihak ketiga untuk menghindari sengketa hukum.

7. Nama Varietas Tanaman Terlindungi

Merek HAKI yang berupa nama varietas tanaman yang sudah dilindungi juga bisa ditolak. Tujuan aturan ini adalah untuk melindungi hak pemilik varietas dan mencegah kebingungan di pasar, terutama untuk barang/jasa sejenis.

Beberapa poin penting terkait penolakan:
1. Nama varietas tanaman yang sudah dipatenkan atau dilindungi
2. Digunakan pada produk yang sejenis dengan tanaman tersebut
3. Tidak ada izin resmi dari pemilik hak varietas
4. Dapat menimbulkan klaim hukum dari pemilik varietas
5. Berisiko menyesatkan konsumen tentang sumber produk

Dengan memahami hal ini, pelaku usaha dapat memilih merek HAKI yang aman, unik, dan sesuai aturan hukum, sehingga peluang diterima DJKI lebih tinggi.

8. Hanya Sebutan Produk atau Jasa

Salah satu alasan merek HAKI ditolak adalah jika hanya berupa sebutan langsung dari produk atau jasa yang ditawarkan. Merek yang deskriptif tidak dianggap unik dan tidak dapat membedakan produk Anda dari pesaing lain. Hal ini penting agar konsumen dapat mengenali merek tertentu tanpa kebingungan.

Beberapa contoh merek yang bisa ditolak karena bersifat deskriptif:
• Nama produk yang sama dengan jenis barang (misal: “Jus Jeruk”)
• Merek yang hanya menjelaskan fungsi produk
• Kata-kata generik yang sudah banyak digunakan industri
• Nama yang mengandung istilah umum untuk jasa tertentu
• Desain logo yang terlalu sederhana tanpa karakter pembeda

Pemohon disarankan untuk menciptakan merek HAKI yang unik, kreatif, dan berbeda dari istilah umum agar lebih mudah diterima DJKI. Merek yang orisinal memberikan keuntungan kompetitif sekaligus perlindungan hukum yang maksimal.

9. Mirip dengan Merek Terkenal

Kemiripan dengan merek HAKI terkenal milik pihak lain, bahkan untuk barang atau jasa yang berbeda, dapat menyebabkan penolakan. DJKI menilai kemiripan ini bisa menimbulkan kebingungan di masyarakat atau dianggap meniru reputasi merek terkenal.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penolakan:
1. Nama merek mirip dengan merek terkenal meski berbeda kelas
2. Logo atau desain menyerupai merek terkenal
3. Warna, huruf, atau simbol yang meniru karakter merek populer
4. Menggunakan slogan atau tagline yang sudah terkenal
5. Memberi kesan bahwa produk terkait dengan merek terkenal

Memahami risiko ini penting agar pemohon menciptakan merek HAKI yang unik dan tidak menyerupai merek lain yang sudah memiliki reputasi. Strategi branding yang kreatif akan memudahkan proses pendaftaran dan melindungi merek secara legal.

10. Beritikad Tidak Baik

Permohonan merek HAKI dengan itikad tidak baik, seperti meniru merek lain yang sudah dikenal atau dimaksudkan untuk menipu konsumen, juga akan ditolak. DJKI memastikan setiap pendaftaran dilakukan dengan niat yang jujur dan fair.

Beberapa contoh indikasi permohonan beritikad tidak baik:
• Meniru merek lain yang sudah terkenal secara sengaja
• Mengubah sedikit nama/logo tetapi tetap menyerupai merek lain
• Menggunakan merek untuk menipu konsumen agar mengira produk terkait merek lain
• Memanfaatkan popularitas merek lain untuk keuntungan sendiri
• Mengajukan merek dengan niat untuk memblokir kompetitor

Dengan memastikan merek HAKI diajukan dengan itikad baik dan orisinal, pemohon dapat mengurangi risiko penolakan dan memperoleh perlindungan hukum penuh atas merek mereka.
Untuk proses pendaftaran yang cepat, aman, dan profesional, Anda dapat mengurus merek HAKI di PERMATAMAS, layanan yang berpengalaman membantu setiap langkah mulai dari persiapan dokumen hingga sertifikat resmi.

KONSULTASI GRATIS

PERMATAMAS
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

FAQ

1. Apa itu merek HAKI?
Merek HAKI adalah identitas resmi produk atau jasa yang dilindungi secara hukum oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

2. Mengapa merek HAKI bisa ditolak?
Merek bisa ditolak karena kurang daya pembeda, meniru merek lain, bertentangan hukum, menyesatkan konsumen, atau beritikad tidak baik.

3. Apakah merek yang deskriptif bisa diterima?
Tidak, merek yang hanya berupa sebutan produk/jasa (deskriptif) dianggap tidak unik dan berisiko ditolak.

4. Bagaimana jika merek mirip merek terkenal?
Kemiripan dengan merek terkenal, meski untuk produk berbeda, dapat menyebabkan penolakan oleh DJKI.

5. Apakah penggunaan nama orang terkenal diperbolehkan?
Tidak, menggunakan nama atau foto orang terkenal tanpa izin akan ditolak.

6. Bagaimana dengan simbol negara atau lembaga resmi?
Penggunaan lambang negara, bendera, atau simbol lembaga resmi tanpa izin adalah alasan penolakan merek HAKI.

7. Apa yang dimaksud dengan merek beritikad tidak baik?
Merek diajukan dengan niat meniru, menipu konsumen, atau memanfaatkan reputasi merek lain.

8. Apakah merek yang menyesatkan konsumen bisa diterima?
Tidak, merek yang memberikan klaim palsu atau informasi menipu tentang produk/jasa akan ditolak.

9. Bagaimana cara membuat merek HAKI diterima?
Pastikan merek unik, orisinal, tidak meniru pihak lain, sesuai norma hukum, dan tidak menyesatkan konsumen.

10. Apakah ada jasa pengurusan merek HAKI profesional?
Ya, jasa profesional seperti PERMATAMAS Indonesia dapat membantu pendaftaran merek HAKI agar aman, cepat, dan legal.

Panduan Daftar Merek HAKI

Panduan Daftar Merek HAKI – Pendaftaran merek HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) merupakan langkah penting bagi pelaku usaha yang ingin melindungi brand, logo, atau produk mereka secara resmi. Dengan mendaftarkan merek, pemilik mendapatkan hak eksklusif untuk menggunakan merek tersebut, mencegah penyalahgunaan, dan meningkatkan nilai bisnis.

Proses pendaftaran kini lebih mudah karena didukung sistem online, tetapi tetap membutuhkan pemahaman mengenai syarat, biaya, dan prosedur yang berlaku.

Dalam praktiknya, pendaftaran merek HAKI memiliki beberapa keuntungan utama:
• Melindungi merek dari peniruan oleh pihak lain
• Memberikan bukti hukum bila terjadi sengketa merek
• Meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen

Proses pendaftaran dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan jasa profesional. Produsen atau pelaku usaha harus menyiapkan dokumen teknis, seperti formulir permohonan, logo atau desain merek, dan dokumen legal perusahaan. Pemahaman yang tepat akan prosedur dan syarat pendaftaran membantu mempercepat proses dan mengurangi risiko penolakan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Dengan mengikuti panduan lengkap ini, pelaku usaha tidak hanya melindungi merek mereka, tetapi juga membuka peluang pengembangan usaha secara legal dan profesional. Keputusan untuk mendaftarkan merek adalah investasi jangka panjang yang mendukung keberlanjutan bisnis di Indonesia.

Daftar merek HAKI biaya berapa?

Biaya pendaftaran merek HAKI bervariasi tergantung kategori pemohon, apakah UMKM atau reguler. Pemerintah telah menetapkan biaya resmi agar proses pendaftaran lebih terjangkau dan transparan. Informasi biaya ini penting agar pelaku usaha dapat merencanakan anggaran sebelum mengajukan permohonan pendaftaran merek.

Biaya resmi pendaftaran HAKI:
• UMKM: Rp 500.000 per kelas
• Reguler: Rp 1.800.000 per kelas
• Biaya tambahan bisa dikenakan untuk layanan konsultasi atau perpanjangan

Selain biaya resmi, calon pemohon perlu mempertimbangkan biaya untuk dokumen pendukung seperti desain logo, foto produk, dan konsultasi hukum jika diperlukan. Pendaftaran merek yang tepat biaya dan sesuai prosedur membantu pelaku usaha memperoleh hak hukum tanpa hambatan.

Membayar biaya resmi tidak hanya memenuhi ketentuan hukum, tetapi juga memastikan merek terdaftar secara sah di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), sehingga pelaku usaha memiliki perlindungan hukum penuh terhadap merek mereka.

Daftar HAKI online dimana?

Pendaftaran merek HAKI kini dapat dilakukan secara online melalui sistem resmi DJKI. Platform ini memudahkan pelaku usaha di seluruh Indonesia untuk mendaftarkan merek tanpa harus datang langsung ke kantor DJKI. Sistem online ini disebut AHU Online atau portal resmi DJKI, yang menyediakan panduan lengkap mulai dari pengisian formulir hingga upload dokumen.

Beberapa poin penting daftar HAKI online:
• Akses portal resmi DJKI di https://pdki-indonesia.dgip.go.id/
• Siapkan akun pengguna dan dokumen digital seperti logo, formulir, dan identitas perusahaan
• Ikuti langkah-langkah pengisian formulir dan unggah dokumen sesuai instruksi

Dengan mendaftar secara online, pemohon dapat memantau status pendaftaran secara real-time, mengurangi kesalahan administrasi, dan mempercepat proses penerbitan sertifikat. Sistem online ini juga mendukung transparansi dan mempermudah pemohon memahami seluruh prosedur pendaftaran.

Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek
Jasa Daftar Merek, Jasa Banding Merek, Jasa Pengalihan Merek, Jasa Perpanjang Merek

Cara daftar merek di HAKI?

Pendaftaran merek HAKI mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan DJKI. Pelaku usaha harus menyiapkan dokumen lengkap, memahami kelas barang atau jasa yang sesuai, dan mengikuti langkah-langkah administratif agar permohonan diterima.

Langkah-langkah mendaftar merek HAKI:
1. Tentukan jenis dan kelas merek sesuai barang atau jasa
2. Persiapkan dokumen seperti formulir permohonan, identitas pemohon, dan logo/design merek
3. Daftar melalui portal resmi DJKI atau sistem online PDKI
4. Lakukan pembayaran biaya resmi sesuai kategori UMKM atau reguler
5. Pantau status permohonan hingga sertifikat diterbitkan

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pemohon dapat memastikan merek mereka terdaftar secara sah, mendapatkan hak eksklusif, dan terlindungi dari penyalahgunaan. Pemahaman yang tepat terhadap prosedur juga mengurangi risiko penolakan dan mempercepat proses legalisasi merek di Indonesia.

Apakah daftar HAKI gratis?

Pendaftaran merek HAKI tidak sepenuhnya gratis karena pemerintah menetapkan biaya resmi untuk setiap permohonan. Namun, biaya ini relatif terjangkau, terutama bagi UMKM, dan sudah termasuk biaya pemeriksaan serta penerbitan sertifikat. Memahami biaya ini penting agar pelaku usaha bisa merencanakan anggaran dan menghindari kesalahpahaman saat proses pendaftaran. Meskipun ada biaya resmi, pendaftaran tetap lebih murah dibandingkan risiko hukum dan kerugian jika merek tidak dilindungi.

Berikut beberapa poin penting:
• Biaya resmi UMKM: Rp 500.000 per kelas
• Biaya reguler: Rp 1.800.000 per kelas
• Tidak ada biaya tambahan untuk pendaftaran online melalui portal DJKI

Dengan mengetahui bahwa pendaftaran tidak gratis, pemohon bisa lebih siap dan tidak tergesa-gesa. Investasi ini sebanding dengan hak eksklusif dan perlindungan hukum yang diberikan oleh DJKI bagi pemilik merek.

Berapa lama proses HAKI merek?

Proses pendaftaran merek HAKI memiliki beberapa tahap, mulai dari pemeriksaan administratif hingga penerbitan sertifikat resmi. Waktu yang dibutuhkan berbeda antara bukti pendaftaran dan sertifikat lengkap, sehingga penting untuk memahami estimasi durasinya agar bisnis dapat merencanakan strategi pemasaran.

Estimasi durasi pendaftaran HAKI:
• Bukti pendaftaran dapat diperoleh 1 hari setelah dokumen diterima dan diverifikasi secara online
• Proses verifikasi lanjutan dan penerbitan sertifikat resmi bisa mencapai 1 tahun
• Penggunaan jasa profesional dapat mempercepat beberapa tahap administrasi

Selain itu, proses dapat lebih cepat jika dokumen lengkap dan tidak ada masalah dalam pemeriksaan. Pemohon juga dapat memantau status pendaftaran melalui portal resmi DJKI secara online.
Memahami estimasi waktu ini membantu produsen merencanakan pemasaran produk dan meminimalkan risiko sengketa hukum sebelum merek resmi terdaftar.

Apakah bisa mendaftar merek HAKI sendiri?

Ya, pendaftaran merek HAKI bisa dilakukan sendiri oleh pelaku usaha tanpa menggunakan jasa profesional. Sistem online DJKI memudahkan siapa saja untuk mendaftarkan merek mereka secara mandiri, asalkan dokumen lengkap dan prosedur dipahami dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan jika mendaftar sendiri:
• Pastikan dokumen lengkap, seperti formulir permohonan, identitas pemohon, dan desain merek/logo
• Pilih kelas barang/jasa yang sesuai agar perlindungan hukum maksimal
• Ikuti panduan pendaftaran melalui portal resmi DJKI atau PDKI online

Meskipun bisa mendaftar sendiri, beberapa pelaku usaha memilih jasa profesional untuk memastikan dokumen benar dan mempercepat proses. Namun, kemampuan mendaftar sendiri memberi fleksibilitas dan menghemat biaya tambahan.

Apa HAKI yang paling langka?

Beberapa jenis HAKI dianggap lebih langka karena jumlah pemohon terbatas atau proses verifikasinya lebih kompleks. HAKI yang langka biasanya terkait dengan merek internasional, inovasi baru, atau desain unik yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Beberapa contoh HAKI yang termasuk langka:
• Merek dagang internasional yang memiliki perlindungan global
• Hak cipta untuk desain atau karya kreatif dengan kepemilikan tunggal
• Paten untuk inovasi teknologi yang baru dikembangkan

HAKI langka ini biasanya memiliki nilai komersial tinggi dan memberikan keuntungan eksklusif bagi pemiliknya. Memahami kategori HAKI langka juga membantu pelaku usaha memilih jenis perlindungan yang tepat sesuai strategi bisnis dan produk mereka.

Apa saja syarat mendaftar HAKI?

Mendaftarkan merek HAKI membutuhkan pemenuhan syarat administratif dan teknis agar permohonan diterima oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Pemenuhan syarat ini penting agar proses pendaftaran berjalan lancar, mengurangi risiko penolakan, dan memperoleh perlindungan hukum maksimal.

Beberapa syarat utama yang harus dipenuhi antara lain:
1. Identitas pemohon lengkap, baik individu maupun badan usaha (PT, CV, atau koperasi)
2. Dokumen legalitas perusahaan seperti akta pendirian, izin usaha, dan NPWP
3. Desain logo atau merek yang akan didaftarkan dalam format digital yang jelas
4. Formulir permohonan resmi DJKI yang diisi dengan benar
5. Penentuan kelas barang/jasa sesuai standar Internasional Nice Classification

Selain persyaratan administratif, pemohon juga perlu memastikan merek yang diajukan tidak meniru merek lain yang sudah terdaftar. Hal ini akan meminimalkan risiko sengketa hukum di kemudian hari. Dengan memenuhi semua persyaratan ini, proses pendaftaran bisa berjalan lancar, dan pemohon memperoleh bukti pendaftaran serta sertifikat HAKI resmi dari DJKI.

Apakah merek HAKI kena pajak?

Secara umum, pendaftaran merek HAKI tidak termasuk pajak, melainkan masuk kategori Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Artinya, biaya yang dibayarkan untuk pendaftaran bukan pajak penghasilan atau pajak konsumsi, tetapi biaya resmi untuk memperoleh hak perlindungan hukum atas merek.

Beberapa hal penting terkait biaya HAKI:
• UMKM: PNBP Rp 500.000 per kelas
• Reguler: PNBP Rp 1.800.000 per kelas

Meskipun bukan pajak, pembayaran ini wajib dilakukan agar permohonan pendaftaran bisa diproses. Bukti pembayaran menjadi salah satu syarat utama dalam proses verifikasi di portal DJKI. Dengan memahami status PNBP, pemohon dapat mengelola anggaran dengan tepat dan memastikan proses pendaftaran merek HAKI berjalan lancar.

Jasa daftar HAKI Pengalaman

Bagi pelaku usaha yang ingin memastikan pendaftaran merek HAKI berjalan cepat, aman, dan tanpa kesalahan dokumen, menggunakan jasa profesional adalah pilihan tepat. Jasa berpengalaman membantu mengurus seluruh proses mulai dari persiapan dokumen hingga penerbitan sertifikat resmi.

Beberapa keuntungan menggunakan jasa berpengalaman:
• Membantu menyiapkan dokumen lengkap, mulai dari formulir, identitas pemohon, hingga desain merek/logo
• Memastikan prosedur pendaftaran sesuai ketentuan DJKI dan mengurangi risiko penolakan
• Mempercepat proses verifikasi dan penerbitan sertifikat HAKI

PERMATAMAS Indonesia menawarkan layanan jasa daftar HAKI dengan pengalaman yang terbukti. Dengan pendampingan profesional, pelaku usaha dapat fokus pada produksi dan pemasaran, sementara seluruh proses pendaftaran diurus oleh tenaga ahli yang paham regulasi DJKI. Hal ini juga meningkatkan peluang merek segera mendapatkan perlindungan hukum penuh.

KONSULTASI GRATIS

PERMATAMAS
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi Jawa Barat
Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

FAQ

1. Apa itu HAKI?
HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) adalah hak eksklusif yang diberikan pemerintah untuk melindungi merek, logo, desain, atau karya cipta dari penggunaan pihak lain tanpa izin.

2. Berapa biaya daftar merek HAKI?
• UMKM: Rp 500.000 per kelas
• Reguler: Rp 1.800.000 per kelas

3. Apakah daftar HAKI gratis?
Tidak, pendaftaran merek HAKI memerlukan biaya resmi (PNBP), tergantung kategori pemohon.

4. Daftar HAKI bisa dilakukan di mana?
Pendaftaran online melalui portal resmi DJKI: https://pdki-indonesia.dgip.go.id/.

5. Bagaimana cara daftar merek di HAKI?
1. Tentukan kelas barang/jasa
2. Persiapkan dokumen pemohon dan logo
3. Daftar via portal DJKI
4. Bayar biaya resmi
5. Pantau status hingga sertifikat diterbitkan

6. Berapa lama proses pendaftaran HAKI?
• Bukti pendaftaran: 1 hari
• Sertifikat resmi: estimasi 1 tahun

7. Apakah bisa mendaftar merek HAKI sendiri?
Ya, pemohon bisa mendaftar sendiri melalui portal DJKI asalkan dokumen lengkap.

8. Apa saja syarat mendaftar HAKI?
1. Identitas pemohon lengkap
2. Dokumen legalitas perusahaan
3. Desain merek/logo digital
4. Formulir permohonan DJKI
5. Penentuan kelas barang/jasa

9. Apakah merek HAKI kena pajak?
Tidak kena pajak, tapi ada PNBP:
• UMKM Rp 500.000 per kelas
• Reguler Rp 1.800.000 per kelas

10. Apakah ada jasa daftar HAKI yang berpengalaman?
Ya, PERMATAMAS Indonesia menyediakan layanan profesional untuk mengurus pendaftaran merek HAKI agar proses cepat, aman, dan legal.

Cara Mengurus Merek HAKI di Indonesia

Cara Mengurus Merek HAKI di Indonesia – Mengurus merek HAKI merupakan langkah penting bagi setiap pelaku usaha yang ingin melindungi hak kekayaan intelektual atas nama atau logo bisnisnya. HAKI atau Hak Atas Kekayaan Intelektual memberikan hak eksklusif kepada pemilik merek agar tidak digunakan pihak lain tanpa izin. Proses ini tidak hanya melindungi merek, tetapi juga meningkatkan profesionalisme, kredibilitas, dan nilai bisnis di mata konsumen maupun mitra usaha.

Di Indonesia, pendaftaran merek HAKI dilakukan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Sebelum mendaftar, pelaku usaha perlu memahami langkah-langkah, syarat, dan prosedur yang benar agar proses pendaftaran berjalan cepat, aman, dan sesuai ketentuan hukum. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara mengurus merek HAKI dari awal hingga terbit sertifikat resmi, lengkap dengan tips agar tidak terjadi kendala selama proses. Mohon Daftar Merek Sekarang

Apa Itu Merek HAKI?

Merek HAKI adalah hak hukum yang diberikan kepada pemilik merek atas nama, logo, atau simbol yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa di pasar. Perlindungan ini mencakup merek dagang untuk produk fisik dan merek jasa untuk layanan. Dengan mendaftarkan merek HAKI, pemilik merek mendapatkan bukti resmi kepemilikan serta hak eksklusif yang diakui secara hukum.

Selain melindungi dari penggunaan pihak lain, merek HAKI juga meningkatkan nilai bisnis. Merek yang terdaftar resmi akan lebih dipercaya oleh konsumen dan membantu proses branding, ekspansi, hingga kerjasama bisnis. Tidak memiliki HAKI membuat merek berisiko digunakan orang lain, yang bisa menyebabkan kerugian finansial dan reputasi. Daftar Merekmu Sekarang Juga

Mengapa Mengurus Merek HAKI Penting?

Ada beberapa alasan mengapa mengurus merek HAKI menjadi kewajiban bagi setiap pelaku usaha:
1. Perlindungan Hukum: Merek yang terdaftar dilindungi secara hukum dan pemiliknya memiliki hak eksklusif atas penggunaan merek tersebut.
2. Mencegah Peniruan: Merek HAKI meminimalkan risiko pihak lain meniru nama atau logo bisnis Anda.
3. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen: Merek resmi memberi kesan profesional dan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
4. Memperluas Peluang Bisnis: Dengan perlindungan merek, usaha dapat berkembang lebih mudah, termasuk kerja sama atau ekspor.

Syarat dan Dokumen untuk Mengurus Merek HAKI

Sebelum mendaftar, pastikan Anda menyiapkan dokumen dan persyaratan berikut:
• Data Pemohon: Individu atau badan hukum (PT, CV, koperasi) lengkap dengan alamat dan identitas resmi.
• Nama dan Logo Merek: Siapkan nama merek, logo, atau simbol yang akan didaftarkan dalam format gambar atau PDF.
• Klasifikasi Barang/Jasa: Tentukan kelas sesuai Nice Classification (total 45 kelas: 1–34 untuk barang, 35–45 untuk jasa).
• Surat Kuasa (Jika menggunakan jasa profesional): Dokumen ini diperlukan jika pendaftaran dibantu pihak ketiga.
• Bukti Pembayaran Biaya Pendaftaran: PNBP atau biaya resmi pendaftaran yang telah dibayarkan.

Cara Cek Ketersediaan Merek HAKI

Langkah pertama sebelum mendaftar adalah melakukan cek HAKI merek:
• Melalui DJKI Online: Masuk ke portal resmi DJKI (https://www.dgip.go.id) dan masukkan nama merek untuk mengetahui apakah merek sudah digunakan.
• Memeriksa Kelas: Pastikan merek yang ingin didaftarkan belum digunakan di kelas yang sama.
• Konsultasi Profesional: Layanan seperti PERMATAMAS dapat membantu pengecekan lebih detail, termasuk variasi nama dan strategi pendaftaran untuk mengurangi risiko penolakan.

Contoh:
• Merek sabun cuci piring → cek pada kelas 3 (produk pembersih dan kosmetik).
• Merek jasa konsultasi bisnis → cek pada kelas 35 (layanan manajemen bisnis dan periklanan).

Hasil pengecekan menampilkan nama merek, pemilik, kelas, status aktif, dan tanggal berlaku. Informasi ini membantu menentukan strategi pendaftaran, apakah membuat nama baru atau memilih kelas lain. Cek Merek Gratis Sekarang

Cara Mengurus Merek HAKI di Indonesia
Cara Mengurus Merek HAKI di Indonesia

Langkah-Langkah Mengurus Merek HAKI

Berikut alur lengkap cara mendaftarkan merek HAKI:

1. Pendaftaran Akun: Buat akun di Sistem Online DJKI.
2. Login dan Pilih Pendaftaran Merek: Masukkan data pemohon dan pilih jenis pendaftaran (individu/badan hukum).
3. Upload Dokumen: Sertakan dokumen yang dibutuhkan, termasuk logo, deskripsi produk/jasa, surat kuasa (jika ada), dan bukti pembayaran PNBP.
4. Pilih Kelas: Tentukan kelas barang atau jasa sesuai jenis merek.
5. Verifikasi dan Submit: Periksa kembali semua data dan dokumen sebelum mengirim permohonan pendaftaran.
6. Proses Pemeriksaan: DJKI akan meninjau permohonan, termasuk kesamaan dengan merek lain dan kelengkapan dokumen.
7. Publikasi: Jika lolos pemeriksaan, merek akan dipublikasikan untuk memungkinkan pihak lain mengajukan keberatan.
8. Sertifikat HAKI: Jika tidak ada keberatan, DJKI akan menerbitkan sertifikat merek resmi.

Proses ini biasanya memakan waktu 6–12 bulan, tergantung kelengkapan dokumen dan tidak adanya konflik dengan merek lain.

Perbedaan Merek Dagang dan Jasa

HAKI merek dibagi menjadi dua kategori utama:

• Merek Dagang (Barang): Melindungi produk fisik yang dijual di pasaran, seperti sabun, kosmetik, makanan, minuman, atau pakaian.

• Merek Jasa: Melindungi layanan atau aktivitas bisnis, termasuk jasa konsultasi, periklanan, restoran, perhotelan, atau layanan kesehatan.

Memahami perbedaan ini membantu pemilik merek memilih kelas yang tepat sehingga perlindungan hukum lebih optimal dan risiko sengketa diminimalkan.

Tips Agar Proses Pendaftaran HAKI Lebih Cepat

1. Gunakan Nama Merek Unik: Hindari nama yang terlalu umum agar mudah diterima dan terhindar dari konflik.
2. Pilih Kelas yang Sesuai: Pastikan merek didaftarkan pada kelas yang relevan dengan produk atau jasa Anda.
3. Lengkapi Dokumen dengan Teliti: Pastikan semua formulir, logo, surat kuasa, dan bukti pembayaran lengkap.
4. Gunakan Jasa Profesional: PERMATAMAS membantu proses pengajuan agar cepat, rapi, dan minim risiko revisi.

Layanan PERMATAMAS untuk Pendaftaran Merek HAKI

PERMATAMAS telah membantu pelaku usaha dalam pendaftaran HAKI merek. Layanan kami mencakup:
• Konsultasi penentuan kelas merek.
• Cek ketersediaan nama merek.
• Validasi dokumen dan persyaratan.
• Pendampingan pengajuan ke DJKI hingga sertifikat terbit.
• Monitoring status pendaftaran secara real-time.
Dengan pendampingan profesional, proses pendaftaran merek menjadi lebih cepat, aman, dan sesuai regulasi.

Pentingnya Mengurus Merek HAKI

Mengurus merek HAKI adalah langkah wajib untuk melindungi nama dan logo bisnis Anda. Dengan memahami proses, persyaratan, perbedaan kelas merek dagang dan jasa, serta melakukan pengecekan awal, Anda dapat memastikan pendaftaran berjalan lancar dan mendapatkan sertifikat resmi HAKI.

Gunakan layanan profesional PERMATAMAS untuk mempercepat proses, meminimalkan kesalahan, dan memastikan perlindungan hukum merek Anda optimal.
Untuk memulai pendaftaran merek HAKI dengan cepat dan aman, hubungi PERMATAMAS sekarang:

Konsultasi Gratis

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat: Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61, Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
Telp Kantor: 021-89253417
WhatsApp: 0857-7763-0555

FAQ – Cara Mengurus Merek HAKI

1. Apa itu merek HAKI?
Merek HAKI adalah hak hukum yang diberikan kepada pemilik merek atas nama, logo, atau simbol yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa di pasar. Perlindungan ini memastikan hak eksklusif pemilik merek diakui secara hukum.

2. Mengapa penting mengurus merek HAKI sebelum digunakan?
Mengurus merek HAKI penting agar terhindar dari risiko peniruan, sengketa hukum, dan penolakan pendaftaran di kemudian hari. Merek terdaftar juga meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen.

3. Berapa jumlah kelas merek di Indonesia?
Terdapat 45 kelas, yakni 1–34 untuk barang (produk fisik) dan 35–45 untuk jasa (layanan atau aktivitas bisnis). Pemilihan kelas yang tepat penting agar perlindungan merek sesuai jenis usaha.

4. Bagaimana cara cek HAKI merek secara online?
Anda bisa cek HAKI merek melalui portal resmi DJKI di https://www.dgip.go.id. Masukkan nama merek untuk melihat status, kelas, pemilik, dan tanggal berlaku.

5. Apa perbedaan merek dagang dan merek jasa?
Merek dagang melindungi produk fisik seperti sabun, kosmetik, atau makanan. Merek jasa melindungi layanan seperti konsultasi, restoran, perhotelan, atau layanan kesehatan.

6. Apakah satu merek bisa didaftarkan di beberapa kelas?
Ya. Satu merek dapat didaftarkan di beberapa kelas jika digunakan untuk produk atau layanan berbeda, sehingga perlindungan HAKI menjadi lebih luas.

7. Berapa lama proses pendaftaran HAKI merek?
Umumnya, proses pendaftaran HAKI merek memakan waktu 6–12 bulan tergantung kelengkapan dokumen dan tidak adanya keberatan dari pihak lain.

8. Apa saja dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran HAKI?
Dokumen yang diperlukan antara lain: data pemohon, logo atau nama merek, klasifikasi barang/jasa, surat kuasa (jika ada), dan bukti pembayaran biaya resmi (PNBP).

9. Bagaimana PERMATAMAS membantu pendaftaran merek HAKI?
PERMATAMAS menyediakan layanan konsultasi, pengecekan ketersediaan merek, validasi dokumen, pendampingan pengajuan resmi ke DJKI, dan monitoring status hingga sertifikat terbit.

10. Apakah biaya pendaftaran HAKI berbeda untuk barang dan jasa?
Biaya resmi pendaftaran HAKI sama untuk semua jenis pendaftaran per kelas, namun total biaya tergantung jumlah kelas yang didaftarkan dan layanan tambahan jika menggunakan jasa profesional

Apa Itu Merek Dagang

Apa Itu Merek Dagang – Merek dagang adalah identitas hukum yang digunakan oleh pelaku usaha untuk membedakan produk atau layanan mereka dari pihak lain. Dalam era bisnis modern, merek bukan hanya sekadar nama atau simbol, tetapi juga aset kekayaan intelektual yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan merek yang terdaftar, pemilik usaha memiliki hak eksklusif untuk menggunakan nama tersebut secara legal dan melindunginya dari pihak lain yang mencoba meniru atau menyalahgunakan. Karena itu, banyak perusahaan besar hingga UMKM mulai memahami bahwa mendaftarkan merek merupakan langkah penting dalam strategi branding dan perlindungan usaha.

Selain perlindungan hukum, merek dagang berfungsi sebagai penanda kualitas. Ketika konsumen membeli produk atau layanan yang telah memiliki reputasi baik, mereka merasa lebih percaya karena merek tersebut sudah dikenal dan terbukti memiliki standar tertentu. Ini membantu perusahaan membangun loyalitas pelanggan dan meningkatkan nilai jual produk. Dalam beberapa kasus, sebuah merek bahkan menjadi lebih bernilai dibandingkan produk fisiknya, karena brand memiliki kekuatan emosional yang melekat pada pelanggan.

Mendaftarkan merek juga memiliki implikasi jangka panjang bagi perkembangan bisnis. Dengan status merek terdaftar, pemilik dapat memperluas pasar, membuka franchise, bekerja sama dengan marketplace resmi, hingga memperoleh lisensi atau royalti. Dalam hukum kekayaan intelektual, merek dagang tercatat memiliki masa berlaku selama 10 tahun dan dapat diperpanjang terus–menerus. Artinya, selama merek digunakan secara konsisten, pemilik dapat mempertahankan haknya seumur hidup. Inilah alasan mengapa merek harus diurus lebih awal agar tidak direbut atau didaftarkan pihak lain. daftar merek dagang sekarang 

Apa yang dimaksud dengan merek dagang?

Merek dagang adalah tanda berupa nama, logo, gambar, kata, huruf, angka, warna, bentuk, suara, atau kombinasi dari semuanya yang digunakan untuk membedakan produk milik satu pelaku usaha dari produk milik pihak lain. Dalam sistem hukum di Indonesia, merek dagang memiliki posisi yang sangat penting karena menjadi bukti hak eksklusif atas identitas bisnis sehingga mencegah pihak lain menggunakannya tanpa izin. Melalui perlindungan merek, pelaku usaha dapat menjalankan aktivitas perdagangan dengan lebih aman dan profesional.

• Merek tidak hanya sebagai identitas pembeda, tetapi juga sarana komunikasi nilai, kualitas, serta reputasi brand kepada konsumen
• Merek menjadi alat pemasaran yang kuat karena dapat menimbulkan ingatan emosional serta loyalitas pelanggan terhadap suatu produk
• Merek memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kepastian berusaha dalam menjalankan bisnis di pasar yang kompetitif

Dalam dunia usaha, merek dagang kini dianggap sebagai aset tak berwujud (intangible asset) yang sangat berharga. Bahkan, nilai sebuah merek bisa melebihi nilai fisik perusahaan karena memiliki kekuatan untuk meningkatkan kepercayaan pasar, menarik investor, membuka peluang distribusi lebih luas seperti di marketplace resmi, hingga memperkuat posisi kompetitif. Karena itu, mendaftarkan merek bukan lagi opsi tambahan, tetapi langkah penting agar identitas bisnis tetap terlindungi dan tidak direbut oleh pihak lain. proses merek dagang sekarang

Apa saja contoh merek dagang?

Untuk memahami merek dagang secara lebih jelas, kita dapat melihat contoh yang sudah sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua produk yang kita gunakan sebenarnya sudah dilindungi oleh hak merek, sehingga pemilik merek memiliki hak eksklusif atas identitasnya. Tujuan perlindungan ini adalah agar tidak ada pihak lain yang meniru nama, logo, atau tampilan suatu produk untuk keuntungan pribadi tanpa izin. Karena itu, merek menjadi salah satu elemen penting dalam dunia bisnis modern baik skala kecil maupun besar.

1. Contoh pertama dari merek dagang adalah nama atau kata brand yang sangat dikenal masyarakat, seperti Google, Samsung, Indomie, Oppo, dan Aqua. Nama-nama ini digunakan untuk menunjukkan identitas unik sebuah produk sehingga mudah dikenali konsumen.

2. Contoh kedua adalah logo atau simbol visual yang ikonik, seperti tanda centang pada Nike, apel tergigit pada Apple, atau huruf “M” berwarna kuning pada McDonald’s. Logo menjadi representasi visual yang mudah diingat dan memiliki daya pengaruh emosional terhadap konsumen.

3. Contoh ketiga yaitu bentuk kemasan, warna tertentu, suara jingle, hingga desain produk yang khas. Misalnya, botol Coca-Cola yang unik, warna ungu pada Cadbury, atau suara notifikasi Instagram. Selama memiliki ciri pembeda, elemen tersebut dapat menjadi bagian dari merek dagang.

Selain pada barang fisik, merek dagang kini juga digunakan dalam bisnis digital, terutama di marketplace. Banyak penjual di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dan marketplace lainnya kini diwajibkan memiliki merek kelas 35 agar bisa mendaftar sebagai toko resmi atau “official store”. Hal ini menunjukkan bahwa merek tidak hanya berlaku pada produk fisik, tetapi juga pada jenis usaha modern berbasis e-commerce. Dengan memahami contoh-contoh ini, dapat disimpulkan bahwa merek dagang memberikan peran sangat besar dalam membangun kepercayaan, identitas, dan kredibilitas sebuah bisnis. ajukan merek dagang sekarang

 

Apa Itu Merek Dagang
Apa Itu Merek Dagang

Apa definisi merek dagang?

Secara hukum, definisi merek dagang adalah tanda identitas yang diberi perlindungan hukum agar pemiliknya memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek tersebut dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Definisi ini tertuang dalam Undang-Undang terkait Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai bagian dari regulasi untuk melindungi pelaku usaha sekaligus konsumen. Dengan adanya definisi resmi, negara memberikan kepastian hukum bahwa pihak yang pertama kali mendaftarkan merek memperoleh hak tunggal dalam penggunaannya.

• Definisi merek dagang juga mencakup fungsi utama sebagai pembeda. Artinya, merek harus memiliki ciri khas yang tidak meniru atau menyerupai merek lain yang telah terdaftar sebelumnya. Pemeriksaan ketersediaan merek wajib dilakukan sebelum pengajuan untuk memastikan merek tidak berpotensi menimbulkan sengketa atau keberatan hukum dari pemilik merek terdahulu.

• Selain itu, definisi merek memiliki unsur legalitas yang menegaskan bahwa hanya pemilik sah yang berhak menggunakan, melisensikan, atau memberikan izin kepada pihak lain untuk memanfaatkannya. Jika merek digunakan tanpa persetujuan pemilik terdaftar, tindakan tersebut dianggap pelanggaran dan dapat dikenakan sanksi hukum.

• Dalam konteks bisnis, definisi merek juga berkaitan erat dengan strategi branding dan pemasaran. Sebuah merek bukan sekadar nama atau logo, melainkan identitas yang membawa reputasi, nilai kualitas, dan persepsi konsumen terhadap produk atau layanan tersebut. Itulah sebabnya merek dagang dipandang sebagai aset tak berwujud yang dapat meningkatkan nilai perusahaan secara signifikan.

Dengan memahami definisi merek dagang secara menyeluruh dari sisi hukum maupun branding, pelaku usaha dapat lebih bijak dalam membangun identitas bisnis dan mendaftarkannya sebelum digunakan secara luas. Langkah ini bukan hanya bentuk perlindungan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam keberlanjutan brand di tengah persaingan pasar yang semakin kompetitif.

Apa perbedaan merek jasa dan merek dagang?

Penggunaan merek dagang dan merek jasa memiliki fungsi dan perbedaan yang cukup signifikan. Merek dagang digunakan untuk melindungi produk fisik atau barang yang diperdagangkan, sementara merek jasa digunakan untuk melindungi layanan yang ditawarkan oleh perusahaan atau individu. Misalnya, merek dagang diterapkan pada produk minuman, kosmetik, elektronik, atau pakaian, sedangkan merek jasa digunakan pada bidang transportasi, pendidikan, perbankan, konsultasi, hingga layanan digital. Pemahaman ini penting karena menentukan kelas yang tepat ketika mengajukan pendaftaran merek di DJKI.

• Perbedaan berikutnya terletak pada tujuan perlindungan. Pada merek dagang, perlindungan difokuskan pada identitas barang yang diproduksi, dipasarkan, dan dijual kepada konsumen. Namun pada merek jasa, perlindungan diberikan pada kualitas layanan, reputasi, dan kepercayaan pelanggan terhadap penyedia jasa tersebut. Kedua jenis merek ini tetap memiliki fungsi utama yang sama, yaitu memberikan perlindungan hukum agar pelaku usaha terhindar dari pemalsuan, penjiplakan, atau penggunaan nama yang serupa oleh kompetitor.

• Dalam penerapannya, merek dagang lebih sering digunakan untuk bisnis yang berbasis produk fisik, sedangkan merek jasa lebih tepat untuk sektor layanan profesional. Namun dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mendaftarkan keduanya jika bisnisnya mencakup produk dan layanan sekaligus. Misalnya, perusahaan teknologi yang menjual perangkat gadget (kategori merek dagang), namun juga menyediakan layanan software berlangganan atau aplikasi digital (kategori merek jasa).

• Baik merek dagang maupun merek jasa dapat didaftarkan dalam satu nama merek yang sama selama pemasaran dan penggunaannya sesuai dengan ketentuan kelas yang berlaku. Dengan memahami perbedaan ini, pelaku usaha dapat menentukan strategi perlindungan yang tepat sesuai model bisnis sehingga merek yang dimiliki memiliki kekuatan hukum, nilai komersial, dan daya saing jangka panjang di pasar.
Dengan memahami perbedaannya, pelaku usaha dapat mengoptimalkan perlindungan hukum dan memastikan bahwa identitas brand tetap aman dan memiliki nilai strategis di masa depan. Jasa Daftar Merek Dagang

Apa contoh merek dagang?

Contoh merek dagang sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari karena hampir semua produk yang beredar di pasaran memiliki identitas merek yang resmi terdaftar. Merek dagang dapat berupa nama brand, logo, desain kemasan, atau elemen visual lain yang membedakan suatu produk dari produk lainnya. Tanpa adanya merek dagang, konsumen akan kesulitan mengenali kualitas suatu produk karena tidak ada identitas yang menjadi pembeda antara barang asli dan tiruan. Oleh karena itu, keberadaan merek dagang tidak hanya penting dalam pemasaran, tetapi juga menjadi perlindungan hukum bagi pelaku usaha.

1. Contoh kategori pertama adalah merek dagang yang berasal dari produk fisik skala nasional hingga internasional. Misalnya Indomie sebagai produk mie instan, Samsung dalam kategori elektronik, Adidas pada sektor fashion, dan Oreo pada industri makanan. Semua merek tersebut dikenal luas karena kekuatan branding dan perlindungan legalitas mereka. Bahkan dalam kategori UMKM, merek seperti Kopi Kenangan, Eiger, dan Wardah juga menunjukkan bahwa perlindungan merek sangat penting dalam proses berkembangnya sebuah bisnis.

2. Kategori kedua adalah merek dagang yang berasal dari produk UKM hingga usaha lokal yang baru berkembang. Banyak produk lokal seperti keripik, kopi kemasan, herbal tradisional, aksesoris handmade, hingga sabun rumahan kini mulai mendaftarkan merek karena kebutuhan masuk marketplace dan menjaga keaslian produk. Banyak marketplace seperti Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia kini mewajibkan seller resmi memiliki merek kelas 35 agar dapat membuka toko official. Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran legalitas merek di era digital.

3. Kategori ketiga adalah merek dagang berbasis produk digital seperti aplikasi, software, atau platform layanan berbayar. Contohnya seperti Canva, Spotify, atau game mobile populer. Walaupun bentuknya digital, secara hukum merek tersebut tetap dikategorikan sebagai merek dagang karena memiliki fungsi komersial, hak distribusi, dan perlindungan identitas pasar. Ini membuktikan bahwa konsep merek tidak hanya berlaku pada produk fisik, tetapi juga pada produk digital modern.

Dengan contoh yang beragam ini, dapat dipahami bahwa merek dagang menjadi elemen penting dalam semua sektor usaha, baik bisnis besar maupun bisnis yang baru mulai berkembang. Merek dagang memberikan identitas, nilai, kepercayaan, dan perlindungan hukum yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha di pasar modern.

Apa saja 4 jenis merek dagang?

Secara umum, terdapat empat jenis kategori merek dagang yang digunakan dalam sistem perlindungan kekayaan intelektual. Keempat jenis merek ini memiliki fungsi yang berbeda tergantung pada bagaimana merek tersebut dibuat dan bagaimana konsumen mengidentifikasinya. Memahami jenis–jenis ini membantu pemilik usaha menentukan strategi branding dan menentukan kelas produk atau jasa yang akan didaftarkan.

1. Merek Kata (Wordmark)
Jenis pertama adalah merek kata, yaitu merek yang hanya menggunakan tulisan tanpa unsur gambar. Contohnya seperti Google, BCA, Dunhill, Telkom, dan sebagainya. Jenis merek ini fokus pada kekuatan nama dan pengucapan sehingga biasanya dipilih oleh bisnis yang ingin identitasnya mudah diingat dan konsisten di berbagai media — baik online maupun offline.

2. Merek Logo/Simbol (Figurative Mark)
Jenis kedua adalah merek logo atau simbol, yaitu identitas yang berbentuk gambar tanpa tulisan. Contohnya logo Apple, Adidas stripes, atau Instagram icon. Merek jenis ini umumnya digunakan ketika bentuk visual menjadi pembeda utama dan dapat menciptakan asosiasi cepat tanpa perlu membaca nama merek.

3. Merek Kombinasi & Non-Tradisional (Combination & Non-Traditional Mark)
Jenis ketiga adalah merek kombinasi, yaitu gabungan antara tulisan dan visual/gambar seperti Starbucks, KFC, Shopee, dan Pertamina. Selain itu terdapat kategori non-tradisional seperti bentuk botol Coca-Cola atau suara pembuka Netflix. Merek dalam kategori ini memiliki ciri khas yang lebih kuat karena menyatukan lebih dari satu elemen pembeda.

Dalam konteks pendaftaran di Indonesia, seluruh jenis merek ini diakui dan dapat diajukan untuk memperoleh perlindungan selama memenuhi syarat utama seperti tidak menyesatkan publik, tidak menyerupai merek yang sudah terdaftar, serta memiliki kekuatan pembeda yang jelas. Dengan memahami jenis-jenis merek tersebut, pemilik usaha dapat menentukan bentuk identitas yang paling efektif untuk kebutuhan branding jangka panjang dan strategi pemasaran. Lindungi Merek Dagang Sekarang

Apa merek dagang yang paling kuat?

Merek dagang yang paling kuat adalah merek yang memiliki ciri khas jelas, mudah dikenali, tidak bersifat umum atau generik, dan tidak menyerupai merek lain yang sudah terdaftar. Semakin unik sebuah merek, semakin besar peluang diterima dalam proses pendaftaran dan semakin kuat perlindungan hukumnya. Merek dagang yang kuat bukan hanya sekadar dikenal luas, tetapi juga memiliki identitas visual atau verbal yang sulit ditiru sehingga dapat memberikan nilai ekonomi tinggi bagi pemiliknya.

1. Merek Arbitrer (Arbitrary Mark)
Salah satu kategori merek paling kuat adalah merek arbitrer, yaitu kata umum tetapi tidak ada kaitannya dengan produk yang dipasarkan. Contohnya Apple untuk komputer, Jaguar untuk kendaraan, atau Camel untuk rokok. Karena tidak memiliki hubungan langsung dengan jenis barang atau jasa, jenis merek ini lebih mudah dibedakan dan lebih kuat dari sisi hukum.

2. Merek Fantasi (Fanciful Mark)
Jenis kedua adalah merek fantasi, yaitu merek yang berasal dari kata ciptaan atau gabungan huruf tanpa makna sebelumnya. Contohnya Kodak, Google, Xiaomi, Nikon, dan Oppo. Karena kata ini benar-benar baru dan tidak termasuk bahasa umum, peluang diterima dalam proses pendaftaran merek biasanya jauh lebih tinggi dan perlindungan hukumnya sangat kuat.

3. Merek Kreatif yang Konsisten dan Terdaftar Resmi
Jenis merek yang juga dapat dikategorikan kuat adalah merek yang dibangun dengan strategi branding konsisten, digunakan dalam pemasaran, dikembangkan menjadi identitas visual, dan didaftarkan secara legal di DJKI. Semakin besar popularitas merek dan semakin jelas perlindungan hukumnya, semakin tinggi nilai ekonominya, bahkan dapat menjadi aset bisnis yang dapat dipindahtangankan atau dilisensikan.

Dengan memahami jenis kekuatan merek ini, pelaku usaha dapat merancang nama yang bukan hanya menarik secara pemasaran tetapi juga kokoh secara hukum, serta memiliki peluang besar menjadi aset bernilai tinggi bagi bisnis di masa depan.

Merek Dagang Usaha Diisi Apa?

Saat Anda melakukan pendaftaran merek di Indonesia melalui DJKI, terdapat bagian penting yang disebut “Jenis Merek” atau “Bentuk Merek” yang harus diisi dengan benar. Banyak pemohon yang bingung saat sampai pada tahap ini, karena mereka tidak tahu apakah harus memilih merek dagang, merek jasa, atau keduanya. Pada dasarnya, merek dagang diisi apabila usaha Anda menghasilkan, memproduksi, atau menjual barang fisik, misalnya pakaian, kosmetik, makanan, minuman, alat kebersihan, dan lain-lain. Kesalahan dalam pengisian bisa membuat merek tidak sesuai dengan produk atau bahkan ditolak.

Di dalam formulir pendaftaran, Anda juga wajib mengisi kelas barang/jasa berdasarkan klasifikasi NICE. Inilah langkah paling krusial, karena kelas yang dipilih akan menentukan lingkup perlindungan merek Anda. Jika salah pilih kelas, maka merek mungkin tidak terlindungi sesuai jenis produk yang dijual. Misalnya, bisnis skincare seharusnya menggunakan kelas 03, sedangkan bisnis minuman memerlukan kelas 32. Proses Pendaftaran Merek Dagang

Agar lebih mudah, berikut gambaran sederhana bagian yang harus diperhatikan:
• Jenis Merek (dagang, jasa, kolektif)
• Kelas barang/jasa sesuai produk
• Deskripsi produk secara rinci

Selain itu, pemilik usaha juga harus mencantumkan nama pemilik merek, baik perseorangan maupun badan usaha seperti PT, CV, maupun perorangan. Informasi tambahan seperti slogan, logo, warna dominan, hingga format tulisan merek juga akan diminta jika merek didaftarkan dalam bentuk logo atau kombinasi. Semakin detail informasi yang diberikan, maka semakin kuat perlindungan hukum yang akan diperoleh. Karena itu, sebelum mendaftar, ada baiknya melakukan pengecekan dan konsultasi terlebih dahulu untuk menghindari revisi, keberatan, atau bahkan penolakan.

Jasa Pendaftaran Merek Dagang Berpengalaman — PERMATAMAS

PERMATAMAS hadir sebagai solusi bagi pelaku usaha di seluruh Indonesia yang ingin mendaftarkan merek dengan aman, cepat, dan minim kesalahan. Dengan pengalaman menangani berbagai jenis permohonan merek dari berbagai bidang usaha, kami memahami betul prosedur, syarat, hingga strategi pemilihan kelas yang benar agar merek Anda tidak hanya terdaftar, tetapi juga terlindungi secara hukum dari plagiarisme atau penggunaan tanpa izin.

Kami memberikan layanan konsultasi awal hingga pendampingan sampai sertifikat resmi terbit. Selama proses, Anda akan mendapatkan manfaat seperti:
• Pemeriksaan merek (searching) untuk memastikan tidak tumpang tindih
• Pendampingan isi dokumen & ketepatan kelas berdasarkan jenis usaha
• Monitoring status hingga terbit sertifikat resmi DJKI

Jika Anda ingin merek usaha memiliki perlindungan yang jelas dan legal, maka langkah terbaik adalah segera mendaftarkannya sebelum digunakan pihak lain. Dengan dukungan tim ahli hukum dan administrasi perizinan yang berpengalaman, PERMATAMAS siap menjadi mitra terpercaya dalam setiap tahap pendaftaran merek dagang Anda.

KONSULTASI GRATIS

PERMATAMAS INDONESIA
Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Kel. Pejuang, Kec. Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat
WhatsApp: 0857-7763-0555
Telp Kantor: 021-89253417

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan merek dagang?

Merek dagang adalah tanda berupa nama, simbol, warna, gambar, atau kombinasi yang digunakan untuk membedakan produk fisik dari satu pelaku usaha dengan produk lainnya.

2. Apa perbedaan merek jasa dan merek dagang?

Merek dagang digunakan untuk barang fisik, sedangkan merek jasa dipakai untuk layanan seperti konsultasi, pendidikan, transportasi, dan sejenisnya.

3. Apakah merek dagang wajib didaftarkan?

Tidak wajib, tetapi sangat penting untuk mendapatkan perlindungan hukum dan mencegah pihak lain menggunakan atau mengklaim merek Anda.

4. Berapa biaya resmi pendaftaran merek di DJKI?

Biaya tergantung kategori: UMKM biasanya lebih murah sementara non-UMKM lebih tinggi. Biaya juga berbeda untuk permohonan baru atau perpanjangan.

5. Apakah merek yang sudah dikenal otomatis terlindungi?

Tidak. Kepopuleran tanpa pendaftaran tetap tidak memberikan hak hukum penuh. Prioritas diberikan berdasarkan first to file, bukan siapa paling terkenal.

6. Berapa lama proses pendaftaran merek sampai sertifikat terbit?

Rata-rata 7–12 bulan, tergantung status pemeriksaan formalitas, substantif, serta jika ada keberatan atau sanggahan dari pihak lain.

7. Apakah satu merek bisa didaftarkan untuk banyak kelas?

Ya. Jika produk Anda mencakup lebih dari satu kategori, Anda bisa mendaftarkan dalam beberapa kelas sekaligus.

8. Bagaimana jika merek yang saya ajukan mirip merek lain?

DJKI dapat menolak. Maka penting melakukan searching terlebih dahulu agar tidak bertabrakan dengan merek yang sudah terdaftar.

9. Apakah saya bisa mendaftarkan merek sebelum memiliki usaha atau produk?

Bisa. Justru sangat disarankan agar tidak didahului pihak lain.

10. Apakah PERMATAMAS melayani pengurusan merek sampai sertifikat terbit?

Ya. PERMATAMAS menyediakan layanan mulai dari konsultasi kelas, pengecekan merek, pendaftaran online hingga monitoring sampai sertifikat resmi terbit.

jasa pengurusan sertifikasi halal

PERMATAMAS INDONESIA

Jasapendaftaranmerek.com adalah layanan pengurusan pendaftaran merek, sanggah merek, pengalihan merek, banding merek resmi di Indonesia

KONTAK KAMI

Alamat : Plaza THB Lantai 2 Blok F2 No.61 Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat

Telp : 021-89253417
WA : 085777630555

Copyright @ 2023 – Jasa Pendaftaran Merek – Support DokterWebsite.ID